7 Tipikal Striker Sepakbola
Anda
penggemar olahraga sepakbola ?
Tunggu dulu, Jangan ngaku seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania, kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola, berikut tipikal seorang striker sepakbola:
Tunggu dulu, Jangan ngaku seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania, kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola, berikut tipikal seorang striker sepakbola:
1.
Deep-lying forward
Deep-lying
forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan
kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang dia,
atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju ke depannya.
Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker tunggal maupun pada
salah satu striker. Dlf biasanya musti memiliki ketangguhan (atribut strength)
yang baik dan sedikit kreatif (creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat
peluang mencetak gol datang.
Seperti
layaknya target man, ia juga cenderung untuk bermain membelakangi gawang lawan
dan cenderung lebih banyak menggunakan kaki dibandingkan menggunakan tinggi
badannya untuk menyundul bola. Biasanya seorang dlf tidak akan mencetak banyak
gol, namun sebagai striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang bagi
rekannya untuk mencetak gol.
Atribut
kunci:
kekuatan
tubuh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
Contoh
aktual:

Robin van Persie
2. Target
man
Target man
adalah penyerang tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan bola (hold up
ball) atau membelokkan umpan kepada rekan strikernya. Dengan kemampuannya yang
istimewa saat meloncat menyundul bola (jumping, heading, strength), ia adalah
pemain yang tepat saat ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa meneror
pertahanan lawan dengan keunggulan fisiknya saat umpan silang (crossing)
datang. Seorang target man tidak perlu menjadi penyerang tertajam di dunia atau
mempunyai skil teknik yang memukau. Dengan keistimewaan fisiknya ia bisa
membuat pertahanan lawan terbuka dengan menahan bola selama mungkin sampai
rekannya yang lebih kreatif datang untuk mencetak gol.
Atribut
kunci:
kekuatan
tubuh
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
Contoh
aktual:
Zlatan Ibrahimovic
3. Poacher
Poacher
adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level
atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih ‘menghargai’
penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu
rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi
rekan-rekannya. Sedangkan poacher hanya bisa melakukan sedikit dari tugas-tugas
diatas.
Tugas seorang
poacher memang ‘hanya’ berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan
sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan
silang demi mencetak gol. Seorang poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih
semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau ‘berkorban’ untuknya. Poacher juga
selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan ‘kesepian’ di
depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak
penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang poacher harus ‘berdarah
dingin’, tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa bola
yang brilian dan sangat konsisten.
Atribut
kunci:
ketenangan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
Contoh
aktual:
Raul Gonzalez
Penyerang jenis ini biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan
terakhir demi mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang
maupun dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan
jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama
penyerang. Advanced forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil teknik,
dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced forward bisa
dibilang “poacher” yang mempunyai skil lebih, ia bisa mundur sedikit jika
dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back lawan ataupun untuk menerima
umpan. Advanced forward diplot untuk menjadi titik fokus bagi rekannya saat
menyerang dan diharapkan bisa menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia
harus bisa diandalkan dan dapat menangani tekanan dengan baik.
Atribut kunci:
ketenangan
tembakan
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
Contoh aktual:
Fernando Torres
5. Complete Forward
Terkadang sebuah tim bisa sangat beruntung saat mendapatkan seorang
penyerang yang lengkap; pemain bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat,
brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete forward
yang serba bisa tak canggung saat diminta menjadi striker tunggal ataupun
dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain membelakangi gawang lawan
(back-to-goal) ataupun mencoba ‘menempel’ bek terakhir lawan guna menyongsong
umpan terobosan. Intinya, dengan memberinya role ‘complete forward’ berarti
memberinya ijin untuk melakukan apapun yang dirasanya perlu untuk membantu lini
tengah, mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
ketenangan
shooting
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
jumping
heading
anticipation
Contoh aktual:

Didier Drogba
6. Defensive forward
Defensive forward bisa dikatakan sebagai versi defensif dari ‘deep-lying
forward’. Ketika sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat, maka
pertahanan kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak mungkin. Salah
satu pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh mungkin dan ikut memberi
‘pressure’ pada lini tengah lawan. Dengan melakukan ini memang serangan tim
akan kurang menggigit, namun ini mungkin lebih baik daripada kalah telak dari
lawan. Seorang defensive forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup
baik, dan bersedia bekerja ekstra keras. Jika dimainkan sebagai striker tunggal
maka ia membutuhkan bantuan dari rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang.
Jika dipasangkan dengan striker lain, maka ia akan berusaha keras mensupport
rekannya tersebut.
Atribut kunci:
work rate
stamina
shooting
tackling
kecepatan
Contoh aktual:
Dirk Kuyt
7. Trequartista
Seperti versi amc-nya, Trequartista di posisi forward akan banyak bergerak
guna menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0
dari as roma misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan francesco totti
bermain sebagai seorang trequartista. Trequartista di posisi forward sekilas
hampir sama dengan seorang ‘inside forward’, tetapi bedanya seorang
trequartista lebih memprioritaskan bagaimana menciptakan peluang dan baru
mencetak gol ketika peluang itu datang. Sementara bagi seorang inside forward
adalah kebalikannya.
Atribut kunci:
creativity
gerakan tanpa bola
passing
technique
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
antisipasi
pengambilan keputusan
dribbling
kerjasama tim
Contoh aktual:
Wesley Sneijder